SAPMA Pemuda Pancasila Sidrap Kecam Murid Bunuh Guru di Jawa Timur

| 3 Februari 2018 | 21.25 WIB
Kali Dibaca

Banner KPU Bone
Bagikan:
BONEPOS.COM, BONE - Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kabupaten Sidrap melalui Ketuanya Afif Rachman sangat prihatin atas peristiwa tewasnya guru SMAN 1 Torjun, Sampang, yang meninggal karena dianiaya muridnya.

"Dunia pendidikan kita ternoda. Peristiwa ini menambah suram wajah dunia pendidikan kita," kata Afif, Sabtu 3 Februari 2018 siang.

Hal yang membuat dia prihatin, aksi penganiayaan terjadi di sekolah, tempat belajar dan mengajar, tempat nilai-nilai moral, etika, kepatuhan diajarkan dan ditanamkan.

"Karena itu, dunia pendidikan kita harus berbenah," ujar Afif.

Bukan hanya sekolah, Afif juga menilai pendidikan keluarga mesti lebih berbenah. Sebab, menurutnya pendidikan paling efektif adalah di keluarga.

"Karena pendidikan itu tidak hanya urusan sekolah, tetapi juga keluarga. Orangtua harus turut aktif mendampingi putra-putrinya, guru hanya orangtua kedua bagi siswa. Kau kasi guru anakmu ke sekolah, berarti sudah mengikhlaskan anakmu ditempa di sekolah, tapi kau bantu juga kasi pendidikan di rumahmu bos." Ujar Alumni UIN Alauddin Makassar ini.

"Atas nama pendidikan, kami harap aparat hukum memberikan hukuman kepada anak tak tahu balas jasa ini dan semoga Almarhum Pak Budi tenang di alam sana, semoga beliau wafat sebagai syuhada di hadapan Allah SWT." Tuturnya.

Untuk diketahui, Ahmad Budi Cahyono, guru ekstrakulikuler kesenian di SMAN 1 Sampang, Jawa Timur meninggal dunia pada Kamis 1 Februari 2018 malam di RSU dr. Soetomo Surabaya, setelah dianiaya muridnya. Sebelumnya dia sempat dirawat di RS Sampang.

Dia dikabarkan dianiaya oleh MH, murid kelas XII, karena tidak terima perlakuan Ahmad Budi Cahyono di kelas saat jam pelajaran. Murid tersebut lantas menunggu guru kesenian itu di halaman sekolah dan terjadilah penganiayaan.

Usai aksi penganiayaan, Budi Cahyono sempat pulang dan mengeluh lehernya sakit. Dia sempat dilarikan di Rumah Sakit Sampang hingga ke RSU dr Soetomo Surabaya. Sang guru meninggal disebut akibat mati batang otak.

Penulis   : Ilham Iskandar
Editor     : Risal Saleem
Bagikan:
KOMENTAR
TERKINI